Rabu, 01 September 2010

ZIARAH TARIM

Selasa, 10 Agustus 2010. Dikirimkan oleh : SEKRETARIAT
Ziarah ke pemakaman Tarim sejak dahulu ditradisikan para salaf. Namun ritual itu kian mengental dan dilakukan secara masal di era Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Beliau memimpin ziarah pada sore Jumat selepas salat Ashar di masjid Al-Hajir. Waktu petang dipilih karena merupakan momen yang ijabah (dikabulkan). Begitu menurut sebagian ulama yang berpegang pada pendapat putri Rasulullah SAW, Fatimah az-Zahra. Prosesi ziarah yang dinahkodai Habib Abdullah al-Haddad selalu ramai diikuti orang-orang, termasuk para tokoh Ba Alawi masa itu. Sepeninggal Imam Haddad, tradisi itu diteruskan olah generasi setelahnya, yang termasyhur adalah Habib Hamid bin Umar Hamid al-Munfir Ba-Alawi.

Habib Abdullah al-Haddad senantiasa memulai ziarah ke makam Imam Al-Faqih Muqaddam, Muhammad bin Ali Ba Alawi, seperti kebiasaan para pendahulu. Diteruskan ke makam Syekh Abdullah Ba Alawi yang terletak di sebelah timur makam Imam Al-Faqih Muqaddam.

Lantas ke makam Habib Alwi bin Al-Faqih Muqaddam dan beberapa makam di sekelilingnya, seperti makam habib Abdullah bin Al-Faqih Muqaddam, Syarifah Zainab (istri Al-Faqih Muqaddam), Habib Muhammad bin Alwi (cucu Habib Ahmad bin Al-Faqih Muqaddam), dan Habib Umar bin Ahmad al-Munfir.

Beliau kemudian melanjutkan ziarah ke makam Imam Abdurrahman as-Segaf bin Muhammad Mauladawilah dan sekitarnya, yakni makam Syekh Muhammad Mauladawilah (Ayahanda Imam Segaf), Sayid Hasan al-Wari’ serta ayahnya Sayid Ali, dan Sayid Ahmad bin Umar al-Hinduan.

Masih di lokasi yang sama, Imam Haddad menyambung ziarah ke makam Imam Ali Khalik Qasam, Sayid Muhammad bin Hasan Jamalullail, Habib Muhammad al-Ghaibar bin Abdurrahman bin Al-Faqih Muqaddam, Habib Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi ‘Amul Faqih, dan Habib Muhammad bin Ali Maula Aidid (dua yang terakhir ini dalam satu makam).

Lalu Habib Abdullah beranjak ke makam Habib Syekh bin Abdurrahman as-Segaf, Habib Syekh bin Abdullah al-Aydrus, Habib Abu Bakar as-Sakran, Habib Ahmad bin Alwi Bajahdab, Habib Umar al-Muhdor bin Abdurrahman as-Segaf, Habib Ali bin Abu Bakar as-Sakran, Habib Hasan bin Abdurrahman as-Segaf, Habib Husein bin Abdurrahman as-Segaf, Habib Abdurrahman bin Ali as-Sakran, Habib Syihabuddin, Habib Musyayikh bin Abdullah.

Setelah itu, bersama rombongan, Imam Haddad berjalan menuju kubah Habib Abdullah bin Abu Bakar al-Aydrus. Di situ beliau menziarahi makam Habib Abdullah al-Aydrus dan orang-orang sekitarnya seperti Habib Husein bin Abdullah al-Aydrus dan Habib Ahmad bin Husein al-Aydrus.

Sebagai penutup, Habib Abdullah al-Haddad menyambangi makam sanak familinya di sisi timur kubah Habib Abdullah al-Aydrus. Kemudian mereka istirahat sejenak di situ. Acara rehat itu diisi dengan duduk sembari bermuzakarah (saling berwasiat) sampai menjelang maghrib. Setelah Habib Abdullah al-Haddad mangkat, tradisi ziarah dilestarikan anak cucu beliau. Dan kubah beliau menjadi tempat ziarah pemungkas. Kebiasaan duduk bermuzakarah menyongsong maghrib pun masih dijaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar