Kamis, 18 November 2010

SLANK

Biografi :

Group musik Slank adalah salah satu grup musik papan atas, yang bermula dari berdirinya Cikini Stones Complex (CSC) pada Desember 1983, yaitu grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta.

CSC terdiri dari Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal), dan Well Welly (vokal), yang banyak mengekspresikan kecintaan pada lagu-lagu Rolling Stones. Namun Sayang, grup ini tidak bertahan dan membubarkan diri.

Seiring berkembangnya waktu, Slank mengalami perubahan personil sampai 14 kali pada 1996 yang bertahan hingga sekarang. Formasi terakhir yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar), dan Abdee (gitar).

Album Slank, di antaranya Suit-Suit....Hehehe (Gadis Sexy) (1990), Kampungan (1991), Piss (1993), Generasi Biru (1995), Minoritas (1996), Lagi Sedih (1996), Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1998), 1999 (999), Virus (2001), Satu Satu (2003), Bajakan! (2003), Road to Peace (2004), Plur (2005), Slankisme (2006) dan Slow But Sure (2007).

Sementara itu, lagu Gosip Jalanan dari album PLUR yang dirilis pada 2004 berbuah sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Slank yang saat itu menjadi duta anti-korupsi untuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dianggap 'melecehkan' dewan melalui syair-syair lagu tersebut. DPR-RI melalui Lembaga Kehormatan Dewan berencana melancarkan tuntutan pada grup anak muda ini, meski kemudian rencana tersebut dibatalkan.

Rencana Slank untuk Go International mulai terlihat di pertengahan 2008. Dengan kolaborasi dengan The Big Hip, sebuah band asal Jepang, menghasilkan sebuah album, THE BIG HIP. Hebatnya di album ini, Slank menggunakan 3 bahasa sekaligus, Indonesia, Jepang dan Inggris. Bagi para slanker, Slank bakal memberikan bonus berupa VCD Exclusive kegiatan Slank di Jepang bila pembelian kaset atau CD album terbaru Slank.

Selain itu band ini juga giat mendukung berbagai acara sosial. April 2010, Slank tampil pada acara Earth Live yang mengusung tema lingkungan. Slank menyerukan perlunya hemat dalam menggunakan sumber daya alam termasuk air.

LG GW 300

Akhirnya LG tidak tahan juga dengan berbagai handphone QWERTY lokal yang bermain selama ini. Demam BlackBerry membuat ponsel QWERTY menjadi incaran di mana-mana.

LG GW300 menghadirkan keypad Qwerty dengan fitur-fitur yang lebih bagus daripada ponsel mirip BlackBerry lainnya. Kekuatan LG GW300 adalah terinstallnya aplikasi Facebook secara komplit dan bukan hanya sebuah logo dan link ke Facebook.
LG GW300 mempunyai layar 2.4” 240×320 QVGA, stereo Bluetooth, data type USB 2.0, berat 95 gram dan supports only on 2.5G GSM, GPRS/EDGE networks, belum 3G. Fitur-fitur lain yang ditawarkan selain Facebook, antara lain fitur threaded sms.
Lalu berapa harga LG GW300? Sementara ini, bocoran dari okezone mengenai harga LG GW300 adalah kurang lebih Rp 1,5 jt, bisa dibeli di gerai-gerai LG. Persediaan terbatas, rencananya LG bekerjasama dengan provider tri sebanyak 50 ribu buah.
Ini dia gambar-gambar ponsel LG GW300:

Quote okezone
Gambar Unwiredview

tags:

Hp LG qwerty,lg gw 300,Apakah LG GW300 bagus,harga lg gw300,Hp bagus,hp gw 300,hp querty,hp qwerty LG,LG GW300,LG GW300 dan BLUEBERRY,LG GWE 300 handphone,LG querty,ponsel LG GW,ponsel querty,Ponsel qwerty
Lainnya

LG GW300 : Spesifikasi dan Harga LG GW300, Review Singkat


LG GW300 adalah ponsel QWERTY teranyar dari LG dengan desain yang mirip BlackBerry. Yang menarik dari LG GW300, dengan desain dan spesifikasi yang mumpuni ternyata harga resmi dari LG GW300 hanya sekitar Rp 1,3 - 1,6
Apa saja spesifikasi dari LG GW300? Yang pasti tergolong standar walaupun cukup lengkap. Fitur-fitur yang ditawarkan antara lain kamera 2 MP, layar QVGA 2.4 inci, pemutar musik dan video (MP3/MP4/eAAC+/WMA player), Bluetooth dengan A2DP dan radio FM.

Gambar LG GW300 Tampak Depan LG GW300

Tidak ketinggalan juga aplikasi-aplikasi social-networking seperti Facebook dan Twitter. Handphone LG GW300 juga mendukung USB 2.0 serta slot microSD card sampai 4GB melengkapi memori internalnya yang berkapasitas 15 MB. Untuk koneksi internet, GPRS dan EDGE Class 12 bisa cukup diandalkan. Fitur lain yang menjadi nilai tambah antara lain aplikasi Alkitab, Al Quran, Opera mini & Yahoo Messenger.

LG GW300 berdimensi 115.5 x 61 x 12.8 mm dengan berat 95 gram. Jadi pas untuk ditaruh di kantong. Ia mendukung Java dan MIDP 2.0.

Jadi, pilih mana nih. LG GW300 atau BlackBerry Curve 8520? Masing-masing punya kelemahan dan keunggulan tersendiri. Salah satu kekurangan dari GW300 adalah tidak adanya fasilitas WiFi dan 3G. Untuk Anda yang memiliki budget berlebih, mungkin bisa menunggu Nokia E72 keluar menjelang akhir tahun 2009 nanti.. ^^

LG GW300 adalah ponsel messaging kelas menengah yang bisa menjadi best-seller. Ia rencananya akan rilis di Indonesia akhir bulan Oktober ini. Tertarik untuk jual/beli handphone ini?? Pasti banyak yang order..

UPDATE : LG GW300 baru aja turun dipasaran gan. Harganya kurang lebih Rp 1,5 juta. Bisa diperoleh di LG Mobile Showroom di seluruh Indonesia..


Read more: http://www.bloggerceria.com/2009/10/lg-gw300-spesifikasi-dan-harga-lg-gw300.html#ixzz15YPLcSzA

Senin, 15 November 2010

Kekeramatan Makam Mbah Priok

 
Kerusuhan yang terjadi di makam Mbah Priok membuat orang banyak bertanya, mengapa warga menolak areal pemakaman Mbah Priok digusur? siapa sesungguhnya Mbah Priok atau seorang wali yang dikenal dengan nama Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain Ass Syafi'i Sunnira?

Cerita yang disampaikan secara turun-temurun, lelaki kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, itu berlayar ke Pulau Jawa untuk menyebarkan ajaran Islam. Habib yang lahir pada 1727 itu mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas keagamaan lantaran terus dikejar tentara Belanda.

Akhirnya, Habib meninggal dunia. Nama Tanjungpriok muncul lantaran warga menemukan priok nasi di samping jasad Habib. Kini, makin banyak orang yang dimakamkan dekat makam Mbah Priok sehingga kawasan tersebut menjadi pekuburan umum. Dan, tak sedikit pula warga yang berziarah ke makam Mbah Priok.

Kisah Habib yang menyebarkan Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18 itu sudah di ujung halaman. Jika proses pemugaran yang dilakukan pemerintah Kota Jakut atas instruksi Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berhasil, kemungkinan makam Mbah Priok akan berubah fungsi. Katanya, tanah pekuburan milik PT Pelabuhan Indonesia Dua itu akan diperluas menjadi jalan tol. Disebut-sebut juga, kanal dan peti kemas siap dirikan di tempat itu. Namun, ada yang menyatakan bahwa makam tersebut bakal dijadikan taman dan monumen seluas 100 meter persegi.

Sinar Makam Mbah Priok Terlihat Satelit

Kekeramatan makam Mbah Priok, dikabarkan membuat tercengang para ilmuwan luar negeri. Pengurus makam, Habibina, saat berbincang dengan okezone menuturkan, para ilmuwan tersebut melihat sinar yang memancar dari makam hingga ke luar angkasa.

Habibina menyebutkan, pada 14 Maret 2000 lalu beberapa orang asing yang mengaku utusan dari berbagai negara, seperti Amerika, Jerman, Rusia, dan Australia, mendatangi ahli waris.

Para ilmuwan ini, kepada ahli waris menuturkan, mereka melihat dari satelit terdapat sinar yang memancar dari Indonesia. Mereka menduga sinar tersebut merupakan senjata laser.

"Kemudian orang-orang asing itu mendatangi lokasi untuk mencari sinar laser yang menurut mereka itu adalah senjata laser. Ketika dilihat ternyata berasal dari makam kramat ini," tuturnya.

Demikian dituturkannya kepada okezone yang diajak berbincang di majelis taklim yang berada di area komplek makam.

Habibina mengungkapkan, jika makam Mbah Priok merupakan makam wali yang seharusnya dihormati. Ahli waris mempercayai, makam Mbah Priok merupakan paku bumi yang dijaga keberadaannya oleh malaikat dan Allah SWT.

Disebutnya, pihak-pihak yang bernafsu menggusur makam Mbah Priok, merupakan orang-orang yang tidak mengerti kesucian wali. "Minimal kalau mereka tidak mengerti wali, harus menghormati makam ini adalah makam sejarah, yang pertama kali menamai Tanjung Priok," tuturnya.

Bekas penjajah bumi nusantara pun, Belanda, menghormati keberadaan makam yang berada di pinggir laut itu. Bahkan Belanda sempat berpesan, jika makam keramat ini tidak boleh diganggu, dibongkar, atau pun dipindahkan.

Metro Kisah Panjang Makam Keramat Mbah Priok

Upaya membongkar makam Mbah Priok di Koja, bukan kali ini saja. Semua gagal.
Kamis, 15 April 2010, 06:28 WIB
Elin Yunita Kristanti
Rusuh di depan makam mbah Priok  
VIVAnews - Darah tertumpah di muka makam keramat Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, Rabu 14 April 2010. Kerusuhan antara aparat dan warga diwarnai berbagai aksi kekerasan.

Ada yang tewas tergeletak, sementara korban-korban lain berjatuhan karena sabetan kelewang, diinjak-injak, dan jadi sasaran pukulan -- demi sebuah tanah makam.

Bagi warga masyarakat, Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad al Haddad bukan tokoh biasa. Dia adalah penyebar agama Islam dan seorang tokoh yang melegenda. Namanya bahkan jadi cikal bakal nama kawasan Tanjung Priok.

Mbah Priok bukan orang asli Jakarta. Dia dilahirkan di Ulu, Palembang, Sumatera Selatan pada 1722 dengan nama Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad R.A.

Al Imam Al Arif Billah belajar agama dari ayah dan kakeknya, sebelum akhirnya pergi ke Hadramaut, Yaman Selatan, untuk memperdalam ilmu agama.

Menjadi penyebar syiar Islam adalah pilihan hidupnya. Pada 1756, dalam usia 29 tahun, dia pergi ke Pulau Jawa.

Al Imam Al Arif Billah tak sendirian, dia pergi bersama Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad dan tiga orang lainnya menggunakan perahu.

Konon, dalam perjalanannya, rombongan dikejar-kejar tentara Belanda. Namun, mereka tak takluk.

Dalam perjalanan yang makan waktu dua bulan, perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak. Semua perbekalan tercebur, tinggal beberapa liter beras yang tercecer dan periuk untuk menanak nasi.

Suatu saat rombongan ini kehabisan kayu bakar, bahkan dayung pun habis dibakar. Saat itu, Mbah Priok memasukan periuk berisi beras ke jubahnya. Dengan doa, beras dalam periuk berubah menjadi nasi.

Cobaan belum berakhir, beberapa hari kemudian datang ombak besar disertai hujan dan guntur. Perahu tak bisa dikendalikan dan terbalik. Tiga orang tewas, sedangkan Al Imam Al Arif Billah dan Al Arif Billah Al Habib harus susah payah mencapai perahu hingga perahu yang saat itu dalam posisi terbalik.

Dalam kondisi terjepit dan tubuh lemah, keduanya salat berjamaah dan berdoa. Kondisi dingin dan kritis ini berlangsung 10 hari, sehingga wafatlah Al Imam Al Arif Billah.

Sedangkan Al Arif Billah Al Habib alam kondisi lemah duduk diatas perahu disertai priuk dan sebuah dayung -- terdorong ombak dan diiringi lumba-lumba menuju pantai.

Kejadian itu disaksikan beberapa orang yang langsung memberi bantuan. Jenazah Al Imam Al Arif Billah dimakamkan. Dayung  yang yang sudah pendek ditancapkan sebagai nisan. Di bagian kaki ditancapkan kayu sebesar lengan anak kecil -- yang akhirnya tumbuh menjadi pohon tanjung.

Sementara periuk nasi yang bisa menanak beras secara ajaib ditaruh di sisi makam. Konon -- periuk tersebut  lama-lama bergeser dan akhirnya sampai ke laut.

Banyak orang mengaku jadi saksi, 3 atau 4 tahun sekali periuk itu timbul di laut dengan ukuran sebesar rumah.

Berdasarkan kejadian itu, daerah tersebut akhirnya dinamakan dengan Tanjung Priuk, ada juga yang menyebut Pondok Dayung -- yang artinya dayung pendek.  Nama Al Imam Al Arif Billah pun dikenal jadi 'Mbah Priok'.

Rekan perjalanan Mbah Priok, Al Arif Billah Habib Ali Al Haddad dikabarkan sempat menetap di daerah itu. Dia lalu melanjutkan perjalanannya hingga berakhir di Sumbawa.

****
Dikisahkan, rencana pembongkaran makam Mbah Priok bukan kali ini saja.

Konon, ketika Belanda berkuasa, pemerintah kolonial ingin membongkar makam ini tiba terdengar ledakan keras dan sinar dari dalam makam, sehingga urung dibongkar.

Pada era Orde Baru, pembongkaran juga direncanakan. Namun yang terjadi, buldozer untuk membongkar makam yang dikeramatkan itu meledak. Korban jiwa pun jatuh.

Rencana pembongkaran terakhir sebenarnya direncanakan sejak 2004 lalu. Namun, baru hari ini terealisasi.
Ratusan Satpol PP dibantu kepolisian mengeksekusi lahan -- yang menurut instruksi gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan -- berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter persegi.
Pemerintah DKI berdalih tidak akan membongkar makam. Kepala Bidang Informasi dan Publikasi Pemprov DKI Cucu Ahmad Kurnia mengatakan makam itu akan dijadikan monumen dan cagar budaya. Bukan digusur.
Apalagi, kata Cucu, jasad Mbah Priok sudah tidak ada di sana. Jasad itu sudah dipindahkan ke TPU Semper.
Menurut surat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta pada 10 Februari 2009, jasad Mbah Priok dipindahkan pada 21 Agustus 1997. Sebagian lagi jasadnya dibawa ahli waris ke luar kota.

Sejarah dan Riwayat Makam Mbah Priok di Tanjung Priok Koja

Sejarah dan Riwayat Makam Mbah Priok - Makam Mbah Priok di Pelabuhan Tanjungpriok, Koja, Jakarta Utara tiba-tiba saja terkenal, menyusul bentrokan antara warga dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada tanggal 14 April 2010 lalu. Korban pun berjatuhan, mulai dari luka ringan, luka berat sampai ada yang meninggal. Sungguh menyedihkan dan memiluk
Tahukah Anda siapakah Mbah Priok itu? Mau tahu bro..? Berikut riwayat Mbah Priok:


mbah priok
Masyarakat Jakarta Utara menganggap makam Mbah Priok dianggap sebagai makam keramat. Sebab, di situlah dimakamkan jenazah wali Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain Ass Syafi'i Sunnira atau kerap disebut Mbah Priok.

Masyarakat Muslim di Jakarta Utara sangat menghormati makam itu dan setiap setahun sekali diadakan acara kaul yang dihadiri tidak kurang dari sepuluh ribu orang.

Mbah Priok adalah penyebar agama Islam di Batavia pada abad ke-18. Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya pula yang menjadi asal mula Tanjung Priok.

Mbah Priok, yang biasa disebut Habib, dilahirkan di Palembang pada 1727 dengan nama Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain As Syafi'i Sunnira.

Menurut catatan, pada 1756 Habib Hasan bin Muhammad bersama Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad pergi ke pulau Jawa untuk misi dakwah Islam. Mereka berlayar menuju Batavia selama dua bulan.

Dalam perjalanannya, Habib mendapatkan banyak rintangan. Salah satunya adalah dihadang armada Belanda dengan persenjataan lengkap. Tanpa peringatan, perahu Habib dihujani meriam. Namun, tak satupun meriam mengenai kapal Habib.

Lolos dari kejaran perahu Belanda, kapal Habib ditabrak ombak besar. Semua perlengkapan di kapal hanyut bersama gelombang. Yang tersisa hanya alat penanak nasi dan beberapa liter beras yang berserakan.

Selanjutnya, ombak lebih besar datang menghantam lebih keras dan membuat kapal terbalik. Kedua ulama itu terseret hingga ombak.

Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal. Sedangkan Muhammad Al Hadad masih hidup. Di samping keduanya, terdapat periuk dan sebuah dayung.

Mbah Priok – Profil dan Sejarah Mbah

Beritahu teman, klik >>Share0  00shareNew

April 16, 2010 Oleh: aR_eRos  
Kategori: Berita Umum
Kenapa dan ada apa dengan Mbah Priok?
Nama Mbah Priok bagi warga Koja-Jakarta bukanlah nama yang asing terdengar. Namun bagi warna Indonesia pada umumnya akan bertanya-tanya siapa sebenarnya Mbah Priok tersebut? Siapa sosok yang booming di sebut-sebut diberbagai pemberintaan nusantara sejak 14 April silam?
Ya, nama Mbah Priok booming terdengar di berbagai pemberitaan setelah terjadi bentrok antara santpol PP yang akan mengeksekusi makam beliau, dengan massa pro Mbah Priok yang menolak eksekusi.
Siapa sebenarnya mbah Priok?
Beliau dikenal masyarakat sekitar dengan nama Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad. Lahir pada tahun 1727 di Palembang, Sumatra Selatan berlayar untuk menyebarkan Islam. Pada tahun 1756, dalam usia 29 tahun, dia pergi ke Pulau Jawa. Beliau kesulitan menjalankan misinya menyebarkan Islam karena dikejar-kejar belanda. Hingga akhirnya, Habib meninggal dunia.
Sejarah Mbah Priok dan Nama Tanjung Priok *)
Bagi warga masyarakat, Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad al Haddad bukan tokoh biasa. Dia adalah penyebar agama Islam dan seorang tokoh yang melegenda. Namanya bahkan jadi cikal bakal nama kawasan Tanjung Priok. Mbah Priok bukan orang asli Jakarta.
Dia dilahirkan di Ulu, Palembang, Sumatera Selatan pada 1722 dengan nama Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad R.A.  Al Imam Al Arif Billah belajar agama dari ayah dan kakeknya, sebelum akhirnya pergi ke Hadramaut, Yaman Selatan, untuk memperdalam ilmu agama.
Menjadi penyebar syiar Islam adalah pilihan hidupnya. Pada 1756, dalam usia 29 tahun, dia pergi ke Pulau Jawa. Al Imam Al Arif Billah tak sendirian, dia pergi bersama Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad dan tiga orang lainnya menggunakan perahu. Konon, dalam perjalanannya, rombongan dikejar-kejar tentara Belanda. Namun, mereka tak takluk.
Dalam perjalanan yang makan waktu dua bulan, perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak. Semua perbekalan tercebur, tinggal beberapa liter beras yang tercecer dan periuk untuk menanak nasi. Suatu saat rombongan ini kehabisan kayu bakar, bahkan dayung pun habis dibakar. Saat itu, Mbah Priok memasukan periuk berisi beras ke jubahnya.
Dengan doa, beras dalam periuk berubah menjadi nasi. Cobaan belum berakhir, beberapa hari kemudian datang ombak besar disertai hujan dan guntur. Perahu tak bisa dikendalikan dan terbalik. Tiga orang tewas, sedangkan Al Imam Al Arif Billah dan Al Arif Billah Al Habib harus susah payah mencapai perahu hingga perahu yang saat itu dalam posisi terbalik.
Dalam kondisi terjepit dan tubuh lemah, keduanya salat berjamaah dan berdoa. Kondisi dingin dan kritis ini berlangsung 10 hari, sehingga wafatlah Al Imam Al Arif Billah. Sedangkan Al Arif Billah Al Habib alam kondisi lemah duduk diatas perahu disertai priuk dan sebuah dayung — terdorong ombak dan diiringi lumba-lumba menuju pantai.
Kejadian itu disaksikan beberapa orang yang langsung memberi bantuan. Jenazah Al Imam Al Arif Billah dimakamkan. Dayung  yang yang sudah pendek ditancapkan sebagai nisan. Di bagian kaki ditancapkan kayu sebesar lengan anak kecil — yang akhirnya tumbuh menjadi pohon tanjung.
Sementara periuk nasi yang bisa menanak beras secara ajaib ditaruh di sisi makam. Konon — periuk tersebut  lama-lama bergeser dan akhirnya sampai ke laut. Banyak orang mengaku jadi saksi, 3 atau 4 tahun sekali periuk itu timbul di laut dengan ukuran sebesar rumah.
Berdasarkan kejadian itu, daerah tersebut akhirnya dinamakan dengan Tanjung Priuk, ada juga yang menyebut Pondok Dayung, yang artinya dayung pendek.  Nama Al Imam Al Arif Billah pun dikenal jadi ‘Mbah Priok’.
Rekan perjalanan Mbah Priok, Al Arif Billah Habib Ali Al Haddad dikabarkan sempat menetap di daerah itu. Dia lalu melanjutkan perjalanannya hingga berakhir di Sumbawa.
Awal kisah bentrokan di makam Mbah Priok
Namun pemakamannya kini akan dialih fungsikan menjadi jalan tol dan terminal peti kemas, sehingga makam beliau harus dipindah. Massa menolak pemindahan tersebut sehingga bentrok dengan satpol PP 14 April silam tidak bisa terelakkan.
Ratusan orang terluka parah, ada yang tewas ditempat karena terinjak-injak, kena sabetan kelewang, dsb. Setelah terjadi bentrok, pemerintah setempat pun berdalih jika makam mbah Priok bukan di bongkar, tapi di renovasi.
*) sumber: http://metro.vivanews.com/news/read/144063-kisah_panjang_makam_keramat_mbah_priok