Senin, 15 November 2010

Sejarah dan Riwayat Makam Mbah Priok di Tanjung Priok Koja

Sejarah dan Riwayat Makam Mbah Priok - Makam Mbah Priok di Pelabuhan Tanjungpriok, Koja, Jakarta Utara tiba-tiba saja terkenal, menyusul bentrokan antara warga dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada tanggal 14 April 2010 lalu. Korban pun berjatuhan, mulai dari luka ringan, luka berat sampai ada yang meninggal. Sungguh menyedihkan dan memiluk
Tahukah Anda siapakah Mbah Priok itu? Mau tahu bro..? Berikut riwayat Mbah Priok:


mbah priok
Masyarakat Jakarta Utara menganggap makam Mbah Priok dianggap sebagai makam keramat. Sebab, di situlah dimakamkan jenazah wali Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain Ass Syafi'i Sunnira atau kerap disebut Mbah Priok.

Masyarakat Muslim di Jakarta Utara sangat menghormati makam itu dan setiap setahun sekali diadakan acara kaul yang dihadiri tidak kurang dari sepuluh ribu orang.

Mbah Priok adalah penyebar agama Islam di Batavia pada abad ke-18. Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya pula yang menjadi asal mula Tanjung Priok.

Mbah Priok, yang biasa disebut Habib, dilahirkan di Palembang pada 1727 dengan nama Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain As Syafi'i Sunnira.

Menurut catatan, pada 1756 Habib Hasan bin Muhammad bersama Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad pergi ke pulau Jawa untuk misi dakwah Islam. Mereka berlayar menuju Batavia selama dua bulan.

Dalam perjalanannya, Habib mendapatkan banyak rintangan. Salah satunya adalah dihadang armada Belanda dengan persenjataan lengkap. Tanpa peringatan, perahu Habib dihujani meriam. Namun, tak satupun meriam mengenai kapal Habib.

Lolos dari kejaran perahu Belanda, kapal Habib ditabrak ombak besar. Semua perlengkapan di kapal hanyut bersama gelombang. Yang tersisa hanya alat penanak nasi dan beberapa liter beras yang berserakan.

Selanjutnya, ombak lebih besar datang menghantam lebih keras dan membuat kapal terbalik. Kedua ulama itu terseret hingga ombak.

Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal. Sedangkan Muhammad Al Hadad masih hidup. Di samping keduanya, terdapat periuk dan sebuah dayung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar